Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga | |
---|---|
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia ke-10 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil Gubernur Bali ke-4 | |
Masa jabatan 28 Agustus 2008 – 28 Agustus 2013 | |
Gubernur | I Made Mangku Pastika |
Wali Kota Denpasar ke-3 | |
Masa jabatan 2000 – 24 Oktober 2008 | |
Gubernur | Dewa Made Beratha |
Wakil | I Ketut Robin Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra |
Pendahulu Komang Arsana Pengganti Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 7 Juli 1965 Denpasar, Bali, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan |
Suami/istri | I Gusti Ayu Bintang Darmawati |
Anak | 1 |
Almamater | Universitas Ngurah Rai |
Profesi | Politikus Ekonom |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (lahir 7 Juli 1965) adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo yang menjabat dari 2014 hingga 2019. Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Bali periode 2008–2013. Ia menyelesaikan studi S1 di Universitas Ngurah Rai, Denpasar pada tahun 1991. Sebelumnya ia, menjadi Wali Kota Denpasar untuk periode 2000–2005 dan 2005–2008, tetapi tidak terselesaikan disebabkan dirinya terpilih menjadi wakil gubernur mendampingi I Made Mangku Pastika dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2008. Pada tahun 2013, ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur Bali periode 2013–2018 yang diusung oleh PDI Perjuangan didampingi oleh Dewa Nyoman Sukrawan yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng 2009-2014. Sejak 27 Oktober 2014, ia menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM pada era pemerintahan Jokowi - JK pada Kabinet Kerja.[1]
Karier politik
[sunting | sunting sumber]Wali Kota Denpasar
[sunting | sunting sumber]Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Denpasar untuk periode 1999–2004. Pada masa pemerintahan Puspayoga, Kota Denpasar telah menjadi kota otonom sehingga pemerintahan ditangani sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Denpasar. Setelah mengakhiri jabatannya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga terpilih kembali sebagai Wali Kota Denpasar melalui pemilihan kepala daerah secara langsung. Ia menjabat untuk periode 2005–2010. Puspayoga menjabat bersama Wakil Wali Kota Denpasar yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.[2]
Wilayah Kota Denpasar pada periode jabatan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (1999–2004) mengalami pemekaran wilayah dari tiga kecamatan menjadi empat kecamatan. Tiga kecamatan lama yakni Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Denpasar Timur, dan Kecamatan Denpasar Selatan. Sementara satu kecamatan baru yang terbentuk ialah Kecamatan Denpasar Utara.[2] Kecamatan Denpasar Utara dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 12 Tahun 2004. Namun penetapan resmi Kecamatan Denpasar Utara sebagai wilayah administratif Kota Denpasar pada tanggal 21 Pebruari 2006.[3]
Wakil Gubernur Bali
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2008, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali.[2] Ia terpilih bersama dengan I Made Mangku Pastika melalui Pemilihan Gubernur Bali 2008 untuk periode jabatan tahun 2008–2013 dengan partai pengusung yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.[4]Jabatan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga sebagai Wali Kota diambil alih oleh Wakil Wali Kota Denpasar yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Dharmawijaya menjabat mulai tahun 2008 hingga tahun 2010 menggantikan Puspayoga.[2]
Pada pemilihan Gubernur Bali untuk periode 2013–2018, Puspayoga mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali. Pasangannya ialah Dewa Nyoman Sukrawan sebagai calon Wakil Gubernur Bali.[5] Partai pengusung pasangan calon ini ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pasangan pesaingnya merupakan petahana Gubernur Bali 2008–2013 yakni I Made Mangku Pastika dengan calon wakilnya yakni I Ketut Sudikerta. Pesaingnya diusung oleh partai koalisi utamanya dari Partai Golongan Karya. Pada pemilihan ini, Puspayoga mengalami kekalahan.[4] Sidang pleno Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali Minggu pada tanggal 26 Mei 2013 menetapkan memenangkan Mangku Pastika–Ketut Sudikerta melalui hasil perhitungan suara. Pasangan Pastika–Ketut Sudikerta memperoleh suara sebesar 50,02%, sedangkan pasangan Puspayoga-Sukrawan memperoleh suara sebesar 49,98%.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga". tirto.id. Diakses tanggal 2020-12-03.
- ^ a b c d Sukrawati, Ni Made (2020). Suadnyana, Ida Bagus Putu Eka, ed. Eksistensi dan Peranan Pandita Bali Aga di Kota Denpasar (PDF). Denpasar: UNHI Press. hlm. 12. ISBN 978-623-7963-14-1.
- ^ Lodra, I Nyoman (2021). Rencana Strategis Kecamatan Denpasar Utara 2021–2026 (PDF). Denpasar: Camat Denpasar Utara. hlm. 25.
- ^ a b Paramita 2019, hlm. x.
- ^ Paramita 2019, hlm. viii-ix.
- ^ Paramita 2019, hlm. 106.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Paramita, I. G. A. (2019). Politik Media dan Wacana Kebudayaan (PDF). Denpasar: PT. Japa Widya Duta.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Syarief Hasan |
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia 2014–2019 |
Diteruskan oleh: Teten Masduki |
Didahului oleh: I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan |
Wakil Gubernur Bali 2008–2013 |
Diteruskan oleh: I Ketut Sudikerta |
Didahului oleh: Komang Arsana |
Wali Kota Denpasar 2000–2008 |
Diteruskan oleh: Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra |